Sabtu, 22 Agustus 2020

BENDERA (cerpen)

 

“Moat…tolong ambilkan bendera di lemari bambu sebelah tempatmu tidur,” teriak Om Mitan dari halaman depan rumah berdinding pelupu itu. Sebenarnya lebih tepat disebut kotak ketimbang lemari. Bentuknya menyerupai keler yang biasa digunakan para pedagang kaki lima di pasar desa dekat rumahnya. Tapi, biar kedengarannya agak mentereng, apalagi tempat penyimpanan bendera merah putih lambang kebanggaan dan gengsi sebuah Negara yang bergelar “merdeka”, ya disebutlah lemari.

Sejurus dari dalam rumah ‘yang sebenarnya lebih pas dibilang gubuk’ muncullah pria separuh baya belasan tahun mendekati Om Mitan. “Ini benderanya, Ayah,” lalu menyerahkan benda keramat itu ke haribaan Om Mitan yang tengah duduk mengecat tiang bendera yang akan digunakan untuk mengibarkan ‘merah putih’.  “Ayah, ada sobek sedikit. Oh, bukan sobek, Ayah, cuma terlepas benangnya pada bekas sambungan antara merah dan putih,” kata Moat seraya menunjuk-nunjuk bagian yang sobek tersebut. Baca lagi? Silakan KLIK DI SINI !

6 komentar: